ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI

ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI

 

Hallo sahabat sejawat, Salam Semangat!

Kali ini kita akan diskusi tentang Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem Kardiovaskuler yaitu penyakit Hipertensi. Topik kali ini masuk dalam rumpun ilmu Keperawatan Medikal Bedah atau kelas KMB. Masih ingat kan? Beberapa struktur dokumentasi keperawatan yang harus ada dalam Laporan Pendahuluan maupun laporan Kasus antara lain:

  1. Definisi Penyakit Hipertensi

Pada bagian ini, kita perlu menjelaskan pengertian tentang penyakit Hipertensi. Kita bisa mengambil pendapat para tokoh dalam bidang kesehatan, atau lebih khusus bidang keperawatan tentang terminologi hipertensi. Sebaiknya, kita mengambil referensi dari 3 tokoh atau 3 sumber bacaan seperti buku ajar atau jurnal ilmiah terpercaya. Namun, pastikan bahwa referensi bacaan yang kita gunakan adalah terbiatan maksimal 10 tahun terakhir. Jangan terlalu jadul ya, he. Karena perkembangan ilmu pengetahuan begitu sangat cepat, dan kita dapat mencari apapun di internet dengan bantuan mesin pencarian. Bisa juga kita masukan pengertian dari lembaga-lembaga resmii seperti World Health Organization (WHO) atau kementrian kesehatan Republik indonesia, atau lembaga resmi lain yang diakui secara formal. Jangan lupa, gunakan aplikasi mendeley untuk mensitasi apa yang kita tulis ya. Setelah merujuk 3 pengertian hipertensi, kita bisa simpulkan loh, apa itu hipertensi menurut kita, berdasarkan referensi yang kita tulis itu. Lalu, apa itu hipertensi? Kalian bisa klik disini.

 

  1. Etiologi atau Penyebab Penyakit Hipertensi

Etiologi atau penyebab penyakit hipertensi dapat dibagi menjadi 2 hal. Ingat, bahwa setiap penyakit ada faktor pencetus atau faktor predisposisi dan faktor pendorong atau faktor presipitasi. Pastikan keduanya ada ya. Untuk mengetahui faktor-faktor tersebut, kalian bisa lihat disini.

 

  1. Patofisiologi Hipertensi

Patofisiologi adalah koentji! Begitu pepatah menyebutnya. Karena patofisiologi adalah gambaran penyakit yang menjelaskan tentang perjalanan dari berbagai faktor penyebab, hingga menjadi sebuah diagnosa keperawatan. Secara otomatis, patofisiologi membahas tanda dan gejala serta analisa data hingga muncul tanda gejala tersebut. Untuk itu, pastikan banyak membaca referensi agar patofisiologi yang kita buat benar-benar komprehensif dan detail. Hal ini akan membantu kita memahami semua perjalanan penyakit hingga timbul masalah secara biopsikososial kultural dan spiritual. Kalain bisa lihat contoh Patofisiologi disini.

 

  1. Klasifikasi Hipertensi

Setiap penyakit pasti ada jenis-jenisnya dan dikelompokan dalam beberapa kelompok. Pembagian kelompok atau klasifikasi ini bisa diambil dari berbagai sumber. Pembagian ini bisa dilihat dari penyebab, dari tanda dan gejala, atau bahkan tidak diketahui penyebabnya. Dan berikut ini adalah Klasifikasi hipertensi.

 

  1. Manifestasi Klinis Hipertensi

Pada bagian ini, kita akan mengenali tanda dan gejala dari penyakit hipertensi. Kalian mungkin masih ingat, bahwa tanda dan gejala beda definisinya. Pastikan pengelompokan tanda dan gejala sesuai ya, seperti manifestasi klinis hipertensi berikut ini.

 

  1. Pemeriksaan Diagnostik Hipertensi

Ada banyak jenis pemeriksaan diagnostik penyakit untuk memastikan diagnosa medis yang tepat pada pasien. Kalian bisa menyebutkan berbagai macam jenis pemeriksaan yang dibutuhkan seperti Pemeriksaan darah lengkap, Pemeriksaan Foto Rontgen, USG, dan berbagai macam lainnya. Jika perlu, catat hingga jenis pemeriksaan yang lebih spesifik beserta interpretasi yang muncul pada pasien hipertensi. Berikut ini adalah pemeriksaan diagnostik Hipertensi.

 

  1. Terapi Farmakologi Hipertensi

Tuliskan jenis obat-obatan yang biasa digunakan untuk pasien Hipertensi disertai dengan cosis, cara pemberian, efek samping, fungsi obat, serta kontraindikasi. Informasi lengkap mengenai obat sangat diperlukan oleh pasien sehingga kepatuhan pasien minum obat meningkat seiring peningkatan pengetahuan tentang obat. Berikut ini adalah terapi farmakologi penderita hipertensi.

 

  1. Modifikasi Perilaku Pasien Hipertensi

Pola hidup seperti apa yang harus dilakukan oleh penderita hipertensi, uraikan disini disertai sumber referensi yang teranyar. Perilaku yang dimaksud adalah perilaku yang menunjang terhadap peningkatan kualitas hidup pasien hipertensi, mencegah terjadinya komplikasi dan hal-hal yang memperparah kondisi pasien. Kalian bisa tulis makanan apa, latihan apa, durasi istirahat dan hal-hal lain yang sesuai. Inilah modifikasi perilaku pada penderita hipertensi.

 

  1. Terapi Komplementer Pasien Hipertensi

Ada banyak jenis terapi komplementer pada saat ini. Kita dapat temukan pada jurnal ilmiah secara bebas tentang terapi komplementer seperti makanan, herba atau traditional chinese medicine (TCM) seperti akupuntur, akupresur, fisioterapi dan lain lain. Tapi apakah hipertensi ada terapi komplementernya? Cek disini yuk.

 

  1. Komplikasi Hipertensi

Berbagai penyakit yang tidak ditangani dengan baik, beresiko memperparah kondisi pasien. Oleh karena itu, pastika kita menuliskan berbagai macam komplikasi yang mungkin timbul pada pasien hipertensi seperti berikut ini.

 

  1. Diagnosa Keperawatan Pasien Hipertensi

Jangan lupa gunakan NANDA terbaru ya! Atau, bisa juga gunakan SDKI yang dikeluarkan oleh PPNI. Diagnosa yang mungkin muncul ini hanyalah perkiraan yang disesuaikan dengan keluhan utama pasien serta tanda dan gejala yang mungkin muncul pada pasien hipertensi. Berikut ini adalah tanda dan gejala hipertensi.

 

  1. Intervensi Keperawatan Pasien Hipertensi

Gunakan NIC-NOC terbaru ya! Atau, bisa juga gunakan SIKI dan SLKI yang dikeluarkan oleh PPNI. Semua intervensi keperawatan yang dilakukan oleh seorang perawat mengacu pada diagnosa yang muncul pada pasien. Berikut ini adalah Intervensi yang dapat dilakukan oleh perawat untuk mengatasi diagnosa keperawatan pada pasien hipertensi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *